Kunci Sukses Bertani di Lahan Gambut: Persiapan Lahan dan Penanaman

Persiapan Lahan

Gambar Artikel

Memahami Lahan Gambut Kalimantan

Selamat pagi, para petani hebat Kalimantan Tengah! Lahan gambut memang unik dan punya tantangan tersendiri. Tanah ini cenderung sangat asam (pH rendah) dan miskin unsur hara penting seperti Kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg). Namun, dengan persiapan yang tepat, lahan gambut bisa menjadi sangat produktif. Artikel ini akan memandu Anda melalui langkah-langkah kunci dalam mempersiapkan lahan gambut untuk ditanami.

Langkah 1: Pengelolaan Air (Drainase) yang Bijak

Air adalah kunci di lahan gambut. Jangan biarkan lahan tergenang, tapi jangan juga terlalu kering. Buatlah saluran drainase (parit) di sekeliling lahan (drainase makro) dan di dalam lahan (drainase mikro) dengan kedalaman sekitar 40-50 cm. Tujuannya adalah untuk membuang kelebihan air saat hujan deras, namun tetap menjaga tanah tetap lembab. Ingat, gambut yang terlalu kering sangat mudah terbakar dan sulit dipadamkan.

Langkah 2: Mengatasi Keasaman (Pemberian Kapur Dolomit)

Ini adalah langkah paling penting. Tanah gambut yang asam membuat tanaman sulit menyerap pupuk. Kita perlu menaikkan pH tanah dengan memberikan kapur pertanian atau dolomit. Taburkan dolomit secara merata di atas lahan yang sudah diolah.

  • Dosis : Dosis umum adalah 2-4 ton per hektar, tergantung tingkat keasaman. Sebaiknya konsultasikan dengan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) setempat untuk dosis yang paling pas.
  • Waktu : Lakukan pemberian kapur 2-4 minggu sebelum penanaman agar kapur punya waktu untuk bereaksi dengan tanah.

Langkah 3: Pemberian Pupuk Dasar Organik

Lahan gambut sangat butuh bahan organik untuk memperbaiki strukturnya dan menambah nutrisi. Berikan pupuk kandang yang sudah matang atau kompos dengan dosis yang cukup banyak, sekitar 5-10 ton per hektar. Campurkan pupuk ini dengan lapisan tanah atas. Pupuk organik akan menjadi "rumah" bagi mikroorganisme baik dan membantu menyimpan air serta nutrisi.

Langkah 4: Membuat Guludan dan Penanaman

Setelah tanah diolah, buatlah bedengan atau guludan setinggi 20-30 cm. Guludan ini berfungsi agar akar tanaman tidak terendam air jika terjadi hujan lebat. Saat menanam bibit (misalnya cabai, terong, atau sayuran lainnya), pastikan perakaran tidak rusak dan tanam dengan jarak yang sesuai anjuran untuk masing-masing komoditas.